You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Koto Lamo
Desa Koto Lamo

Kec. Kapur IX, Kab. LIMA PULUH KOTA, Provinsi SUMATERA BARAT

Nagari Koto Lamo, Limapuluh Kota Terisolir Akibat Banjir dan Longsor

admin 03 Juni 2025 Dibaca 5 Kali
Nagari Koto Lamo, Limapuluh Kota Terisolir Akibat Banjir dan Longsor

PADEK.JAWAPOS.COM—Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Limapuluh Kota pada Sabtu (1/3) menyebabkan bencana banjir dan longsor di Nagari Koto Lamo, Kecamatan Kapur IX. Bencana ini mengakibatkan akses jalan utama terputus, membuat wilayah tersebut terisolir.

Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Syaiful Wachid, melalui Kapolsek Kapur IX, AKP Yusmedi mengonfirmasi bahwa debit air masih tinggi saat laporan awal diterima.

“Informasi dari Wali Nagari dan personel di lapangan, debit air masih bertahan. Cuaca saat ini mulai cerah, dan debit air berangsur surut. Semoga tidak ada hujan susulan,” ujar Iptu Yusmedi.

Ia mengatakan longsor terjadi di beberapa titik di Nagari Koto Lamo, dengan material longsor yang sangat berat menghalangi jalan.

Saat ini warga telah bergotong royong mengevakuasi longsor di beberapa titik, namun longsor yang besar memerlukan alat berat.

“Akses jalan masyarakat terputus. Kami telah berkoordinasi dengan Kalaksa BPBD untuk mengirimkan alat berat,” tambah Iptu Yusmedi.

Kondisi terparah terjadi di daerah Lambe, di mana air telah masuk ke Masjid Hj. Roslaini setinggi mata kaki, lalu ketinggian air di jalan mencapai sekitar 2 meter.

Lalu, di jembatan besi di Palolan juga terendam, tidak terlihat lagi. Namun, seiring cuaca yang mulai cerah, air mulai surut.

Sedangkan Di Nagari Galugua, listrik padam dan sinyal komunikasi hilang selama tiga hari akibat kabel listrik tertimpa pohon tumbang.

“Petugas PLN mengalami kesulitan mencapai lokasi karena beberapa titik longsor yang tidak dapat dilalui,” ujarnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, membenarkan kejadian ini.

“Air mulai naik ke rumah warga pada pukul 09.00 WIB. Banjir ini disebabkan oleh curah hujan tinggi dan meluapnya air Batang Kapur,” jelas Rahmadinol.

Ia menambahkan bahwa lokasi ini merupakan salahsatu lokasi rawan banjir di Kabupaten Limapuluh Kota.